Senin, 10 Januari 2011

New Year Holiday

Setelah mengambil rapor, tentunya akan membosankan jika hanya diam di rumah, pergi keluar kota merupakan salah satu solusi menghilangkan kejenuhan tersebut. Perjalanan ke luar kota  saya dimulai pada tanggal Jumat 24 Desember 2010 bersama keluarga saya dengan tujuan Pangandaran. Perjalanan kami berlangsung dengan santai, kami berangkat pada pukul 08.30. Awalnya perjalanan berlangsung lancar dan lengang, tetapi tak di sadari kami melewatkan gerbang tol keluar menuju cipularang. Akhirnya kami memutar balik pada gerbang tol Cikampek, yang lebih membosankan, untuk memutar balik perlu waktu kurang lebih 30 menit dan ongkos yang dikeluarkan untuk tol membengkak dua kali lipat dari perkiraan. Setelah memutar balik, akhirnya masuk juga ke dalam pintu gerbang tol cipularang. Perjalanan berlangsung cepat, hanya sekitar 1,5 jam. Waktu sholat zuhur sudah datang, kami pun mencari rest area terdekat untuk sholat dan beristirahat sejenak. Usai sholat dan istirahat, perjalanan dilanjutkan yang akhirnya berhenti di Kota Tasikmalaya pada sore hari untuk tidur dan melanjutkan perjalanan pada esok hari. Pukul 08.00 kami check out dari hotel dan menuju ke Pangandaran. Perjalanan dari Tasikmalaya ke Pangandaran kurang lebih sekitar 108 Km yang ditempuh selama 2,5 jam menyusuri jalan berliku dan menanjak. Perut pun sudah mulai bernyanyi, akhirya pukul 12.24 kami berhenti di sebuah rumah makan seafood yang cukup ramai, harganya sangat murah untuk kelas seafood, untuk udang seberat 1/2 Kg hanya Rp.25.000 sudah termasuk ongkos masak. Akhirnya jam 13.10 tiba juga di gerbang masuk pantai pangandaran, tiket masuknya berharga Rp. 27.300 untuk satu mobil. Begitu masuk, waw.......ternyata pantai nya sudah penuh sesak bak lautan manusia. Untuk bermalam di sana,mungkin harus merogoh kantong cukup dalam sekitar Rp. 700.000/malam untuk hotel kelas melati, harga tersebut merupakan tiga kali harga normal. Pangandaran tidak berubah walau 4 tahun lalu terkena tsunami yang cukup dahsyat, tetapi pembangunan berlangsung cepat. Di jalan pantai banyak dijumpai para penyewa Sepeda dan ATV. Pantai Pangandaran terbagi dua, Pantai Indah Barat dan Pantai Indah timur. Kebetulan saya berada di Pantai Indah Barat sehingga dapat melihat Sunset nya. Setelah pukul 18.00, suasana pantai Pangandaran sangat sepi, nyaris tak ada kendaraan yang melewati jalan. Pagi hari, saya bangun pukul 05.00 untuk melihat Sunrise, dan ternyata Sunrise nya tidak di Pantai Indah Barat, tetapi di Pantai Indah Timur.



       Walaupun kecewa, tetapi saya tetap senang. Kemudian, saya menyewa sebuah ATV untuk berkeliling pantai. Pukul 08.00 saya check out dari hotel untuk kembali ke Jakarta. Ayah saya mengemudikan mobilnya dengan cepat karena jam 19.00 ada pertandingan sepakbola Indonesia VS Malaysia. Perjalanan kami tak berlangsung lancar dan cenderung tersendat karena banyak orang yang menuju Jakarta. Akhirnya kami pun tiba di Jakarta pukul 19.30.