Senin, 27 September 2010

Pulang kampung 2010


RABU, 8 SEPTEMBER 2010

Pada hari Rabu,8 September 2010, saya dan keluarga hendak pergi ke kampung halaman di Temanggung dan Kutoarjo untk berlebaran. Sebelum keluarga saya memulai perjalanan, pertama-tama ayah saya harus pergi ke kantornya di Jakarta Barat untuk keperluan absensi. Setelah selesai, akhirnya kami pun langsung menuju tol Cikampek. Perjalanan dari Jakarta Barat sampai Km 65 tol Cikampek terbilang cepat, hanya sekitar 1 jam 10 menit. Tetapi, setibanya di Km 66, jalan menuju gerbang keluar tol Cikampek ditutup oleh polisi dengan alasan macet. Pemudik yang berada disana, akhirnya dialihkan menuju tol Purbaleunyi. Waktu saya dari memasuki tol Purbaleunyi hingga keluar gerbang tol Padalarang memakan waktu sekitar 3 jam. Kami keluar tol Padalarang pada pukul 11.58 WIB. Setelah keluar tol, agenda kami selanjutnya adalah mencari Masjid atau SPBU terdekat untuk salat. Beberapa masjid terlewatkan oleh kami, akhirnya sebuah SPBU di kanan jalan yang terlihat sepi kami datangi. Kami salat dan beristirahat sejenak di sana. Setelah salat dan istirahat perjalanan dilanjutkan. Begitu keluar SPBU pada pukul 13.20 WIB deretan mobil yang panjang sudah membuat patah semangat. Mobil-mobilpun harus berjalan dengan pelan. Saat macet, sayapun mencoba untuk membuka website kemenhub untuk melihat pantauan dari CCTV, tetapi di Nagrek tidak ada sinyal. Pada saat macet, semua aparat kepolisian di turunkan, bahkan Kapolres daerah setempat ikut memantau keacetan tersebut. Hal yang unik yang tidak saya temukan di mudik tahun sebelumnya adalah Pramuka yang ikut mengatur arus lalu lintas.

Pramuka mengatur lalu lintas

Saya bosan sekali menunggu mobil berjalan beberapa meter saja. Kemudian, ayah saya bertanya kepada seorang Polwan yang sedang bertugas tentang kemacetan. Menurut Polwan tersebut, kemacetan bermula dari Nagrek sampai di Limbangan, Garut. Ternyata lumayan panjang kemacetannya. Kami perlu waktu 2 jam dari Nagrek sampai Limbangan. Setelah melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 15.40 WIB dan kemacetan yang begitu parah, akhirnya kami memutuskan untuk reservasi hotel di Tasikmalaya mengingat Tasikmalaya merupakan daerah perkotaan yang terdekat dari Limbangan. Perjalanan dari Limbangan ke Tasikmalaya cukup jauh, sekitar 40 Km. Ketika adzan maghrib berkumandang, saatnya saya dan ibu saya (karena ayah saya menyetir, jadi ia tidak berpuasa) untuk berbuka dengan menu sederhana, hanya air putih dan sedikit kue kering. Perut sudah berbunyi,saatnya untuk mencari restoran terdekat. Di kiri jalan ada restoran yang cukup enak masakannya bernama Gentong, tetapi saya tidak bisa makan disana karena parkir yang sudah sangat penuh. Akhirnya kami terus berjalan sampai menemukan sebuah restoran di dekat Masjid milik Itje Tresnawati. Kami makan disana dengan lahap karena sudah sangat lapar. Setelah makan kami, melanjutkan perjalanan ke Tasikmalaya untuk beristirahat. Kami tiba di Tasikmalaya sekitar pukul 19.30 WIB. Setibanya di sana, kami bingung karena suasana kota Tasikmalaya seperti kota mati dan jarang penduduk yang berlalu lalang. Kemudian kami bertanya sana sini tentang lokasi hotel mulai tukang ojek sampai supir angkot. Akhirnya hotel yang kami cari dapat ditemukan, lokasinya terletak di jantung kota Tasikmalaya. Hotel tersebut merupakan hotel berbintang 3 di Tasikmalaya. Kami berisirahat di sana untuk menghilangkan rasa lelah.

KAMIS, 9 SEPTEMBER 2010

Setelah rasa lelah hilang, kamipun melanjutkan perjalanan. Kami check out dari hotel pukul 06.30 WIB. Jalan keluar kota Tasikmalaya sudah mulai meliuk-liuk sampai di kota Majenang. Perjalanan melewati kota Majenang lumayan lama sekitar 1,5 jam, saya pun sampai tertidur. Saya pun beberapa kali tertidur karena tidak kuat melihat jalan yang berliku-liku dan itu bisa membuat saya mabuk. Ketika bangun saya sudah tiba di Sokaraja, wah...... banyak sekali rumah makan Soto Sokaraja dan Mendoan yang menggoda saya.

Pertokoan yang menjual makanan khas Sokaraja

Jam sudah menunjukan pukul 12.00 WIB, saatnya mencari masjid untuk salat. Masjid yang saya datangi ini berada di dalam Madrasah Ibtidaiyah di daerah Purbalingga, Jawa Tengah. Masjidnya sangat sepi dan tidak ada orang di dalam. Akhirnya saya dan keluarga salat secara bergantian karena hanya membawa dua sarung. Setelah salat kami melanjutkan perjalanan, perjalanan dari Purbalingga ke Temanggung lumayan jauh, mungkin sekitar 80 Km saya tempuh sekitar 3 jam perjalanan. Sesampainya di Parakan ( hanya 5 Km dari temanggung) pukul 16.00 WIB hujannnya luar biasa derasnya, sudah begitu macetnya juga luar biasa karena biasanya pada sehari sebelum lebaran pasar - pasar pasti penuh karena banyak orang yang mencari keperulan lebaran seperti bungkus ketupat. Suasana seperti ini, orang biasa menyebutnya prepegan.

Suasana pasar parakan

Setelah melewati Parakan, kami terus melewati sawah demi sawah yang menghampar sepanjang jalan. Dan akhirnya........selamat datang Temanggung!!!

Pendopo Pengayoman

Setibanya di Temanggung, tempat yang pertama kali saya kunjungi adalah Warung Bakso uleg Pak Di. Warung ini sangat terkenal di Temanggung karena menyajikan bakso yang pedasnya berasl dari ulegan cabe rawit hijau yang dicampur tahu dan ketupat serta kuah dari tulang sumsusm kaki sapi....hmmm. Menu ini akan saya makan untuk berbuka puasa.

Peracikan bakso uleg khas temanggung


Setelah itu, kami pergi ke rumah bude saya yang ada di gang Mujahidin. Sesampainya di sana, saya langsung bersalaman dengan bude saya. Untuk melepas lelah yang ada di tubuh, saya pun langsung mandi dengan air hangat (karena udara di sana sangat dingin). Jam menunjukkan pukul 17.39, Alhamdulillah waktunya berbuka. Pertama-tama saya meminum Teh manis hangat dilanjutkan makan Pisang goreng, gimbal (Bakwan), dan Tahu isi. Setelah bertakjil, keluarga saya, pakde,dan bude salat berjamaah di rumah degan pakde saya yang bertindak sebagai imam. Seusai salat, kami sekeluarga makan bersama di meja makan dengan menu yang sangat enak, ada Pecel Mi, Bakso uleg, Sayur cabe, dan Nasi putih

Pecel dan sayur cabe yang menggugah selera

Setelah makan, saya duduk sebentar, kemudian ibu saya mengajak untuk memberikan zakat ke teman masa kecilnya, tetapi saya tidak boleh ikut karena mengantuk, akhirnya sayapun tidur.

JUMAT, 10 SEPTEMBER 2010

Allahu akbar...Allahu akbar.....Allahu akbar...Laaa ilaa haaa illallah...hualah huakbar.....Allahu akbar....walilla hilhamd... Suara tersebutlah yang menyambut bangun tidur saya pada pukul 05.15 WIB. Saya segera bergegas mandi untuk menyambut idul fitri tahun ini. Setelah mandi saya pun salat subuh terlebih dahulu. Kemudian saya duduk di depan TV sambil meminum teh dan makan Jadah, sejenis makanan berwarna putih yang berasal dari beras ketan

Jadah dan teh sebelum salat

Pukul 06.30 WIB kami sekeluarga pergi ke Kantor Kabupaten Temanggung untuk Salat Ied berjamaah. Setibanya di sana, saf sudah rapat dan salat siap di mulai. Awalnya salat berlangsung dengan baik,tetapi di tengah bacaan, imam menyampur bacaan surat Al- A'la dengan Asy- Syams. Kesalahan kedua sound system di tengah salat mati dan baru menyala seusai salat. Khotbah yang disampaikan imam cukup baik. Salat ied selesai pukul 07.30 WIB dan kami kembali ke rumah untuk berganti pakaian dan berkunjung ke rumah saudara. Saya sekeluarga berkunjung ke rumah saudara mulai pukul 08.30 dan selesai pukul 15.30. Kemudian kami teruskan mengunjungi saudara yang rumahnya dekat dengan ruamh pakde. Jam 19.30 saya dan keluarga telah selesai mengunjungi rumah-rumah saudara. Perut sudah lapar, saatnya makan mie jawa. Cuaca dingin memang enak makan mie jawa.Setelah perut terisi saya pun pulang dan kembali tidur.